aku tak
ingin merajut apa yang tak dapat ku gapai…
aku tak
ingin bertahan untuk apa yang tak ku punya…
haruskah aku
berhenti?
berhenti
disini melihat semua berjalan seperti seharusnya, tapi apakah yang seperti ini
sudah seperti yang seharusnya? atau yang seharusnya tidak begini?
lalu apa
yang seharusnya terjadi dan seperti apa itu seharusnya?
kamu pasti
bingung membaca itu, karna sejujurnya aku pun bingung. tak berani menerka lebih
jauh arti dari semua kalimat itu.
yang aku
tahu, aku hanya berusaha menguntai apa yang kini aku genggam. mempertahankan
apa yang kini aku miliki.
lalu kalau
kamu bukan milik ku, apa tak boleh aku perjuangkan?
tak boleh
kah aku bermimpi tentang hari dengan mu? tentang alam yang hanya ada kamu dan
aku. tentang senja yang hanya kita berdua nikmati. tentang deru ombak yang
menjadi lagu terindah diantara kita.
tak boleh
kah aku?
malam. .
lelah. . dan sepi ini yang menjawab.
terlalu
gelap untuk aku menerka malam, untuk menghitung bintang yang ditaburkan sang
khalik di sana.
terlalu lelah
aku untuk terus berada disini. bersapukan waktu tanpa tahu apa itu pasti.
sepi ini
menjadi seorang teman yang amat setia dihidupku kini. tak lagi asing hanya
dengan pusara waktu.
yang aku
tahu…
aku hanya
bertahan untuk cinta dalam diam ini, cinta yang tak bersuara karna memang tabu
untuk dibunyikan. terlalu segan untuk diperlihatkan, karena ini mengandung
banyak rindu dan luka.
yang aku
tahu…
aku tetap
bertahan walau kamu tak ada.