Mr and Mrs Setiyono

Mr and Mrs Setiyono

Rabu, 15 Juli 2009

jangan berharap lebih, selain kepada Allah SWT

ya....mungkin kekecewaan itu ada karena mengaharapkan sesuatu yang lebih dari manusia... sekarang jadi lebih sadar bahwa, apapun yang kita lakukan, gusah mengharapkan balasan dari orang yang kita tolong....cukup Alloh-lah yang membalas semua kerja keras, amal baik yang kita lakukan.....ternyata belajar untuk ikhlas itu sungguh sangat sulit...robb...rasanya hamba tak mampu harus menjalani semua ini, tapi....di satu sisi hamba sadar bahwa engkau telah mengukur kemampuan hamba sehingga kau turunkan ujian ini kepada hamba......maafkan hamba mu yang tidak erdaya ini robb... bantu hamba menjalani semunya dengan nilai terbaik dihadapan-Mu aminn

Selasa, 14 April 2009

APAPUN YANG TERJADI, TETAP BERSYUKUR

seminggu ini, terasa berat banget di jalani. Tapi, di satu sisi aku selalu teringat bahwa aku harus menjalani hidup ini dengan rasa syukur, apapun yang terjadi, entah kekecewaan,kesedihan, merasa tidak berguna dan perasaan lain yang terjadi karena ketidaksesuain keadaan dengan keinginanku. Aku tidak mau mengeluh atas semua yang terjadi padaku, aku tidak mau menjadi hamba Alloh yang tidak bersyukur atas nikmat-Nya, dengan menceritakan semua kejadian yang menimpaku kepada orang lain, seolah-olah Alloh ssudah berbuat zalim terhadap-ku. Cukuplah Allloh yang tahu atas semua kegundahan, keresahan, keluh dan kesah yang aku alami. Tetapi kadang ketika keimanan ini sedang menurun, aku merasa terperosok ke jurang yang dalam, merasa tak berpijak, dan semua usaha yang kulakukan untuk tetap tegar hilang begitu saja. Aku sadar setiap hari adalah perjuangan, perjuangan untuk menjalani hari dengan hal-hal berguna dan bermanfaat bagi kehidupanku dan orang-orang sekitar, perjuangan menjadi pribadi yang lebih baik, perjuangan untuk sukses meraih masa depan yang bahagia dan perjuangan untuk selalu meningkatkan keimananku dihadapan Alloh SWT.
Robb...bimbing hamba selalu untuk mensyukuri semua yang telah Engkau karuniakan. amin..

Selasa, 07 April 2009

remang, batin, hampa....

Hari senin ini ku lalui juga dengan membereskan halaman rumah yang sudah lama tidak terurus. Sebenarnya aku bingung harus menulis apa, jujur aku merasa tidak ada sesuatu yang spesial hari ini, tapi di satu sisi aku ingin sekali menuangkan segala perasaan yang aku alami.
Sudah seminggu ini aku merasa hidupku begitu nyaman, bukan berarti tanpa masalah, tetapi aku merasa apapun yang Alloh berikan, baik itu perasaan senang, sedih, bahagia dan duka, dapat aku sikapi dengan rasa syukur. Aku merasa hidupku tanpa beban, tenang dan semuanya berjalan lancar, meskipun banyak sekali keinginan yang mungkin belum aku raih.
Teringat kejadian yang ku lalui akhir-akhir ini, sudah tiga orang sahabatku yang dengan sengaja menghubungiku hanya untuk bercerita tentang masalah yang mereka hadapi saat ini. Dari ketiganya terdapat satu permasalahan yang sama, yaitu mereka ingin sekali menikah sementara calon suami yang dirasa cocok belum Alloh pertemukan. Mungkin memang di umur-umur 22-25 ini umumnya wanita mengalami puncak kekhawatiran, kebimbangan dan pengharapan tentang siapa jodohnya. Sehingga tidak jarang, para wanita stress menghadapi episode ini, cerita ke teman, mengeluh, nangis dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masalah ini.
Aku adalah tipe orang yang lebih memilih untuk tidak bercerita kepada siapapun tentang masalah yang ku alami, cukup Alloh-lah yang tahu semua keluh-kesah yang aku alami, yang kupanjatkan dalam doa-doa setelah selesai sholat. Tiap hari, aku merenungi, meresapi semua yang terjadi, aku yakin semuanya akan berjalan indah pada waktunya. Aku tidak ingin mengeluh tentang sesuatu yang memang belum waktunya aku peroleh, aku tidak ingin menceritakan semua kesedihanku, kegalauanku kepada semua orang sehingga seolah-olah Alloh sudah berbuat zalim kepada hambanya karena telah memberikan kesedihan. Jujur, bukannya merasa kuat atau sok kuat, atau tidak mau dianggap lemah, tapi akan lebih bijak apabila semua yang diberikan Alloh kepada kita, diresapi, dinikmati dan diterima dengan rasa syukur. Memang hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi hidup itu pilihan, apakah hari yang kita lalui akan kita jalani dengan kesedihan atau kebahagian. Banyak hal berguna yang dapat kita lakukan, yang harus kita capai, yang mungkin bermanfaat bagi orang lain, dan menjadi sumber kebahagian bagi kita. Bukan berarti tidak memperdulikan keinginan yang mendera (mendambakan seorang pemdamping), tetapi bagaimana mengisi waktu selama menunggu saat yang paling indah yang sudah Alloh tentukan untuk dipertemukan dengan jodoh terbaik, dengan sesuatu yang bermanfaat baik untuk kehidupan kita, keluarga dan orang banyak.
Akan tetapi, bukan berarti yang dilakukan sahabat-sahabatku salah, tidak sama sekali, karena secara fitrah manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan teman untuk berbagi suka dan duka. Karakter orang berbeda-beda, dan dengan izin Alloh melalui karakter sahabat-sahabatku itu juga, aku bisa mengambil hikmah dari semua cerita mereka, pelajaran tentang kehidupan yang sangat berharga untukku dalam menyikapi hidup.
Kita saling mendoakan ya teman, yakinlah Alloh tuh sangat tahu apa yang kita butuhkan melebihi diri kita sendiri, jadi terus berusaha dan berdoa insyaalloh akan indah pada waktunya. Terima kasih atas semua cerita yang kalian berikan, semoga Alloh selalu membimbing kita di setiap detik kehidupan yang kita jalani sehingga kita dapat mensyukuri semua yang Alloh berikan. Amin. Luv you all.

Nb: Suka banget deh sama lagunya chandra + elfa’singer.

Jumat, 27 Maret 2009

perenungan

Mungkin memang tanpa sengaja aku menjalani proses perenungan ini, semuanya berjalan dengan kehendak-Nya, terlintas dan terpusat dalam pikiranku. Ketika keadaan di luar tidak sesuai dengan keinginan, rasa tidak terima, sedih dan kesal muncul sebagai bentuk penolakan atau tidak rela atas keadaan tersebut. Tetapi, apabila ditelaah lebih dalam, semua perasaan tersebut hanyalah keadaan sementara yang bisa berubah dan bisa diubah oleh masing-masing individu tergantung dari sisi mana individu tersebut melihat keadaan tersebut.
Teringat perkataan seorang pakar holistic terkenal bahwa kebahagian adalah ketika keinginan kita tidak bertentangan dengan keadaan yang sebenarnya. Aku, dia dan kita tak akan mempu mengendalikan apa yang terjadi di luar sana, yang bisa aku lakukan adalah bagaimana mengendalikan diriku, sehingga apapun yang terjadi di luar sana meskipun itu menyakitkan dan tidak sesuai dengan keinginan, akan dapat dijalani dengan mudah. Ketika hati dan pikiran dapat dikendalikan, serta sadar bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita tidak luput atas kehendak-Nya, semua kesedihan, kekesalan dan rasa tidak terima itu akan berganti dengan sebuah rasa syukur dan kepasrahan yang disertai dengan semangat untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalani proses kehidupan ini, ada fase up and down-nya. Mungkin memang bukan masalah ketika kita sedang merasa kuat sehingga semuanya terasa nyaman untuk dijalani, tetapi ketika perasaan rapuh mendera, masalah kecil saja akan menjadi sangat besar, yang mengakibatkan kita merasa terperosok ke jurang yang dalam, tanpa teman dan mungkin tanpa jalan keluar.
Di saat itulah, dibutuhkan ketenangan, perenungan, keyakinan dan perubahan pola pikir (mindset) bahwa hidup itu berputar (dinamis), sedih, senang, bahagia, dan duka silih berganti. Yakinkan pada diri kita, pada hati dan pikiran kita bahwa tidak akan selamanya bersedih, akan ada waktunya kita menjalani kebahagiaan, begitu pula sebaliknya. Yakinlah bahwa Alloh sudah memperhitungkan cobaan yang diberikan, sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Bangkit dari keterpurukan dengan terus menjalani dan menerima apapun yang diberikan kehidupan kepada kita serta merubah pola pikir dan melihat sisi baik dari keadaan yang menimpa, akan mampu membantu dalam menjalani kehidupan yang berliku ini. Bersikap tenang dan selalu memohon bimbingan kepada-Nya untuk menapaki kehidupan ini, serta terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan mengharap ridho-Nya, keadaan apapun yang menimpa diri kita, akan mampu dijalani dengan mudah dan rasa syukur kepada-Nya.

the genk of gurame


Sebenarnya alasanku menulis ini hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat dan berkontribusi menyelesaikan penelitian the genk of gurame. Diawali dengan penelitian mengenai gurame akhirnya kami, yang terdiri dari wahjoe, tanen dan aku dikenal luas oleh komunitas biologi upi sebagai genk gurame. Penelitian gurame ini sudah berlangsung sejak tahun 2000-an sehingga setiap anak biologi yang sudah lulus dan melihat kami berkutik dengan gurame pasti berkomentar” gurame lagi??” dan kami hanya bisa tersenyum mendengar komentar mereka.

Aku adalah salah satu anggota the genk of gurame yang mungkin paling egois dan ngga peka. Ketika semuanya tidak berjalan seperti yang diharapkan, aku adalah orang yang dengan begitu saja meninggalkan semuanya. Aku juga adalah orang yang ngga mau masuk duluan ke ruangan dosen untuk bimbingan. Kadang menganggap semuanya ringan tapi akulah yang paling sering panik dan lebay terhadap kondisi yang tidak sesuai target. Termasuk orang yang menuntut untuk perfect tapi hal itu nggak ditunjang dengan kinerja aku. Tiap penelitian isolasi DNA, aku tidak pernah menyiapkan semuanya secara detail dan teratur, baik itu bahan ataupun mikropipet yang digunakan dalam proses isolasi DNA gurame itu sendiri. Aku lebih suka mengambil bahan atau alat ketika aku akan memakainya daripada disiapkan terlebih dahulu di meja praktikum, sehingga nggak jarang aku minta tolong sama wahjoe ato tanen untuk mengambilnya. Aku juga merupakan anggota yang cengeng tapi berlaga kuat, nangis di kamar mandi sendiri tanpa ada orang lain, ato melamun di ruang PCR sampe aku tertidur. Kadang aku merasa ingin berbuat seenaknya tanpa memperdulikan perasaan anggota lainnya. Mmmhhhh….. maafin aku ya teman! Sedih memang, tapi begitulah adanya. Dan terakhir, aku adalah anggota gurame yang mengklaim dirinya wanita super, karena dengan kekuatan rok-nya yang ngageber tertiup angin, aku melaju dari rumah yang ada di kutub selatan menuju kampus di kutub utara dengan mengendarai motor kesayanganku. Tapi selama penelitian gurame ini berlangsung, sudah 4 kali aku jatuh dari motor hahaha…. Dan seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit aku belajar dari tanen dan wahjoe yang masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

Diantara aku dan wahjoe, Tanen adalah anggota the genk of gurame yang paling rajin menulis, semua catatan baik itu mix PCR, urutan sampel elektroforesis, pembuatan bahan, ukuran primer dan catatan lainnya, malaikat juga tahu tanen-lah juaranya. Tanen juga yang mengajarkanku untuk mempersiapkan semuanya ketika akan memulai suatu pekerjaan. Dia selalu mempersiapkan semua alat dan bahan yang akan dipakai untuk penelitian, baik itu isolasi DNA ataupun PCR. Ketika semuanya sibuk mempersiapkan log book untuk laporan ke ibu, buku tanen paling lengkap diantara aku dan wahjoe. Ketika aku menganggap semuanya terasa rumit dan berat untuk dijalani, tanen bersikap seolah-olah seperti semuanya berjalan lancar, tapi sebaliknya ketika aku menganggap semuanya akan berjalan dengan lancar, tanen malah lebay memikirkan hal-hal yang tak terjangkau oleh pikiranku. Dan mungkin diantara kami bertiga dialah yang paling sering nangis dan mood-nya nggak bisa ditebak (heuheu… sori jeng J). Kalo moodnya lagi jelek, dia bekerja seolah-olah di laboratorium itu hanya dia sendiri. Terkadang tanen adalah orang yang sangat optimis tapi kadang juga pesimis. Tapi diantara kami bertiga, tanen-lah orang yang paling peka atas semua keadaan yang terjadi, paling mellow, dan boleh dikatakan puitis. Terbukti dari tulisan-tulisannya yang lebay dan membuat kami geuleuh heu…heu…Dan dia merupakan satu-satunya anggota genk gurame yang terjebak masa lalu, karena ketika kami mengerjakan log book dikosannya, kami disuguhkan lagu Broery marantika & Dewi Yull yang disetel dikomputernya dengan format VCD (otomatis aya gambarna). So… dengan bangga aku menjulukinya the jadulers (gyahaha….. sori ya teman).

Anggota lainnya adalah Wahjoe, tepatnya muhammad wahyu tapi dengan seenak hati dan perut kami memanggil dia wahjoe. Satu-satunya cowok anggota gurame yang mempunyai banyak nama panggilan, bisa wah, wahjoe, way, yud, kang gura dan masih banyak lagi. Up to you pokonyamah. Wahjoe juga merupakan anggota yang paling banyak digemari adik angkatan. Karena diantara kami bertiga dialah yang paling rajin membantu adik tingkat yang membutuhkan bantuan. Pada awal penelitian gurame, aku & tanen bertugas membeli Deion water ke ITB, sementara wahjoe nungguin inkubasi, terkadang tanen mengangkat kompan air sementara wahjoe isolasi DNA, trus waktu di botani praktikum ektum mengukur vegetasi, aku dan tanen berjalan mengukur jarak pohon satu dengan pohon lainnya sementara wahjoe yang menulis, dan banyak lagi hal lainnya yang menurutku posisinya kebalik. Tapi seiring berjalannya waktu, wahjoe menunjukkan sifat layaknya seorang laki-laki (maksudnya????? Heu…heu…). Wahjoe juga merupakan orang yang paling sering dimarahin ibu, karena ketika ibu menyuruh melakukan suatu pekerjaan, wahjoe-lah yang kami utus untuk mengerjakan perintah ibu itu, alhasil dialah yang paling banyak diomelin. Diantara kami bertiga, wahjoe merupakan orang yang banyak melakukan gebrakan, salah satunya adalah menyimpan botol duran dalam keadaan penuh berisi air dalam freezer -20oC, alhasil kaca freezer bagian atas meledak layaknya bom yang diluncurkan Israel ke jalur gaza. Pecahan kaca berteter dimana-mana. Tapi dibalik musibah itu, ada saja kejadian lucu, disaat kami sibuk membereskan semuanya, wahjoe ditanya oleh seorang dosen inisial P (panda maksudya) sebuah pertanyaan yang berbunyi seperti ini “ Wahjoe, Dapat referensi dari mana kamu menaruh botol duran berisi air penuh di freezer???” Aku merasa ada yang ganjil dengan semua itu, entah pertanyaannya yang bodoh, atau pengetahuan aku yang sedikit, karena jujur aku nggak bisa nemuin jawabannya. Wahjoe juga merupakan orang yang jarang marah meskipun kami, terutama aku bertindak semaunya, dan dia adalah orang yang sering melamun, hulang huleng teu pararuguh, sehingga aku dengan pikiran nyelenehku mengidentikkan dia seperti cowok yang ada dalam iklan kacang kaya king. Dalam iklan itu, cowok tersebut melamun sendiri, dengan kepala meleklek dan tatapan mata kosong persis seperti orang yang depresi berat lalu ditanya oleh narator iklannya “ayam anda mati kemarin??”hahaha... Tapi dibalik itu semua, wahjoelah orang yang paling rajin, paling kuat dan ikhlas. Ya… wahjoe ikhlas mengerjakan pekerjaanku ketika aku sakit, keikhlasan yang sangat sulit untuk kulakukan. wahjoe juga yang paling kuat dalam menghadapi ujian selama penelitian gurame berlangsung.

Kang Soni kakak tingkat kami yang dahulunya mengerjakan penelitian gurame, banyak sekali memberikan bantuan. Beliau mengajarkan kami dari awal teknik pengerjaan sampai pemahaman teori yang bersangkutan. Beliau dengan sukarela membagi pengalamannya kepada kami, menemani kami penelitian dan memberikan wejangan-wejangan bagaimana seharusnya kami bekerja. Banyak hal yang membuat kami berutang budi sama kang soni. Terima kasih kang atas semua yang sudah kang soni berikan, semoga studi S2 akang di ITB lancar dan segera dipertemukan dengan jodohnya heuheu.... tapi sebenarnya kang soni hanya tinggal menentukan sikap dan mengumpulkan sedikit keberanian saja EVSON, KARASON, ato PISCOK tinggal pilih aja kang gyahahaha......

Bapak Rahadian Deden Juansah atau lebih akrab dipanggil pak deden merupakan orang yang sangat berjasa dalam penelitian kami, beliau adalah dosen, sahabat dan ayah bagi kami. Rela pulang lebih larut dibanding rekan kerjanya demi menunggu penelitian kami yang sering selesai waktu magrib, karena beliaulah yang bertanggung jawab atas laboratorium yang kami pakai. Bapaklah yang mengajarkan keikhlasan, ketulusan dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya, beliau sangat mengerti mahasiswa yang penelitian di lab mikro, menyediakan semua bahan yang kami butuhkan, membantu kami dalam menggunakan alat yang kami belum paham, mengantar kami membeli ikan ke tasikmalaya, yang pasti bapak mengajarkan segalanya kepada kami. Bapak adalah seorang yang segan meminta tolong, sekalipun kepada asisten praktikum yang memang sudah jelas bertugas membantunya, sehingga tidak jarang bapak mengerjakannya sendiri, dari mulai mencuci cawan petri sampai membuat medium yang jumlahnya sampai ratusan, dan itu berlangsung tiap semester yang menurutku tidak adil karena di belahan laboratorium lain pekerjaanya tidak sebanyak di laboratorium mikro sehingga tidak jarang laborannya lebih sering menonton tv dibanding bekerja karena memang tidak ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Bapak hanya meminta tolong kepada orang yang dianggap sudah dekat dengan beliau dan itupun dengan cara yang halus. Ketika meminta bantuan beliau pasti berkata” andai tidak sibuk, besok saya mau membuat medium” bapak selalu begitu ketika meminta bantuan. Bapak juga adalah orang yang jarang marah dan selalu bisa membuat suasana menjadi hangat dengan semua plesetan dan kegaringannya, sehingga selalu membuat kami tersenyum. Bapak sangat mengerti perasaan kami, karakter kami bertiga, sehingga tidak jarang bapak mengetahui hal-hal yang sifatnya pribadi. Seseorang yang selalu memberikan nasihat-nasihat terbaiknya kepada kami supaya sabar dalam menjalani penelitian ini. Dan hari ini tanggal 21 Februari 2009 bapak mengirimkan dua sms kepadaku yang isinya membuat aku meneteskan air mata. Isinya sms pertama sepert ini” Hari senin pada ke kampus? Perbaikannya sudah beres? Sudah hard cover? Seneng, kalian lulus. Tapi tiap tahun orang-orang deket ku selalu ada yang pergi, walau ada juga yang datang lagi. Dan saya tetap di mikro. Jadi lebay gini he..he... ”. Sedangkan sms selanjutnya ” Terimakasih banget atas persahabatan yang selama ini terjalin, kalian adalah teman-temanku, sahabatku, anak-anakku. Saya bangga bisa mengenal kalian. Happiness is having friend as nice as you all” nangis dan sulit berkata-kata ketika selesai membaca sms tersebut.

Kamilah yang berterimakasih karena dipertemukan dengan bapak yang begitu tulus membantu kami dalam menjalani penelitian ini. Dan kamilah yang seharusnya bangga karena bisa mengenal orang sehebat bapak. Terima kasih atas semua yang telah bapak berikan kepada kami, ketulusan, keikhlasan, kehangatan, kemudahan dan kenyamanan selama kami bekerja di lab mikro. Bapak mengajarkan semua hal berharga kepada kami. Semoga Alloh selalu memberikan kebahagian, kemuliaan dan lindungan-Nya kepada bapak dan keluarga. Insya Alloh semua yang sudah terjalin akan tetap utuh selamanya, sahabat itu datang dan akan tetap tinggal selamanya dihati.

Ibu Any Aryani, S.Si. M.Si. adalah dosen pembimbing skripsi sekaligus dosen wali untuk aku. Tak akan pernah aku menemukan dosen yang begitu perhatian, memperhatikan semua hal sedetail bu ani. Ibu membantu kami, tidak hanya dalam masalah skripsi, tapi semua hal yang beliau bisa bantu pasti ibu bantu. Ibu juga selalu memperhatikan kesehatan kami bertiga, sehingga kami terutama aku merasa sangat nyaman cerita apapun kepada ibu. Ketulusan ibu sangat jelas terlihat kepada kami, sehingga tidak jarang ibu mungkin menderita karena kami, menanggung beban pikiran penelitian kami yang memerlukan waktu lama dalam proses pengerjaannya, tapi ibu begitu tulus, ikhlas membimbing kami. Rian mohon maaf bu, karena banyak menyusahkan ibu, membuat ibu kesal, kecewa dan selalu menjadi beban bagi ibu. Semoga semua yang sudah ibu lakukan untuk kami dibalas oleh Alloh dengan kebaikan yang berlipat ganda. Terima kasih atas semua yang sudah ibu lakukan untuk kami, terima kasih atas segala perhatian dan kasih sayang yang sudah ibu berikan. Doakan kami semoga kami bisa sukses dan bermanfaat bagi orang banyak. Kami menyayangi ibu selalu.

Ibu Hj. Diah Kusumawaty, S.Si M.Si. Adalah dosen pembimbing I kami bertiga. Ibu adalah seorang yang perfect dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Selama aku mengerjakan penelitian, Ibu lebih sering mengerjakan tugas-tugasnya dibanding bercengkrama dengan teman seprofesinya sehingga tidak jarang ibu makan siang di ruangannya dibanding pergi ke kantin. Awal penelitian gurame, aku khususnya, merasa kasih sayang ibu seperti layaknya dosen kepada mahasiswa, tidak ada yang spesial, sehingga chemistry aku dengan ibu tidak sedekat aku dengan bu ani. Hal itu mungkin terjadi karena kami sering melakukan kesalahan yang membuat ibu marah, entah soal teknik pengerjaan atau soal dokumentasi dan tek-tek bengeknya. Tapi setelah lama penelitian berlangsung aku merasakan bahwa kasih sayang ibu itu begitu besar kepada kami bertiga, perjuangan ibu, pengorbanan ibu baik materil maupun spiritual begitu besar untuk kami bertiga bahkan ketika ibu sakit karena jatuh dari kereta, yang menyebabkan kakinya harus dioperasi, ibu masih memperhatikan kami. Ibu juga memberi izin dan memberikan tanda tangannya sebagai syarat untuk mengikuti sidang dengan mudah, padahal skripsi kami masih dalam revisi, tetapi ibu memberikan keyakinan kepada kami bahwa kami bisa dan layak untuk maju sidang, yang mungkin hal itu tidak akan diperoleh dari dosen lain. Terima kasih sebesar-besarnya atas semua yang sudah ibu berikan, ilmu, semangat, ketegaran, motivasi, materi, dan semua pengorbanan yang telah ibu berikan kepada kami. Mungkin kami tidak dapat membalasnya, tapi semoga Alloh membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Doakan kami dapat mengamalkan semua yang sudah ibu ajarkan kepada kami. Amin.