Mr and Mrs Setiyono

Mr and Mrs Setiyono

Minggu, 27 Maret 2011

teringat orang yang ada 2 buah tahi lalatnya di kepala

sudah seminggu aku berada di tempat dimana semuanya mengingatkanku pada seseorang yang sampai sekarang sangat berarti untukku. mesjid, jalan, flat, sarana olah raga dan fasilitas lainnya semuanya mengingatkanku kepadanya. Oh robb.... tidak ada yang kebetulan di dunia ini, begitu pun ketika aku harus pergi untuk tugas ke tempat ini. Semoga hamba bisa mengambil hikmah atas semua kejadian. Kuatkan hamba dalam menjalani semuanya robb,,,Engkaulah yang menguatkan hamba. 

Setiap teringat kepadanya, aku hanya bisa mendoakan semoga Engkau selalu menjaganya dengan penjagaan terbaik-Mu. aku mencintainya robb,,,bimbing hamba melewati semuanya.amin

Lega rasanya ketika Engkau berikan kesempatan untuk menangis kembali setelah sholat, Engkau mengizinkan hamba untuk mengeluarkan semua beban yang ada dalam hati, terima kasih atas nikmat-Mu Ya Rahman., apa jadinya hamba tanpa bimbingan-Mu.





Jumat, 04 Maret 2011

sebuah nikamat yang mungkin jarang ku syukuri


Minggu terakhir di bulan Pebruari sampai sekarang merupakan minggu-minggu yang tidak biasa untuk saya dan keluarga.  Akhir bulan pebruari kemarin, saya mendapatkan sms dari ibu saya bahwa beliau sakit dan tidak bisa menjalani aktivitas seperti biasanya dikarenakan pusing yang mendera yang menyebabkan beliau tidak kuat untuk berdiri.

Mendengar kabar tersebut, saya yang berada jauh dari ibu saya merasa khawatir akan kondisi beliau, berbagai macam kekhawatiran langsung merasuki pikiran saya,  sampai pada titik dimana Alloh menyadarkan saya bahwa ada Alloh yang akan menjaga ibu saya di sana.

 Tiap hari saya telp ibu saya untuk menanyakan kondisi beliau, dan ibu saya hanya bilang “ Doakan saja semoga mamih cepet sembuh” ahhhhhh,,,rasanya saat itu juga saya ingin terbang ke bandung untuk melihat kondisi ibu saya.

Belum berakhir kekhawatiran saya tentang ibu, dua hari kemudian ibu saya sms yang isinya “ yan,,,mamih lagi di RSHS mau check  & check lab, mamih berangkat sendiri karena bapak sakit. Oh iya kata dokter kemungkinan rahim mamih musti di angkat, doakan mamih yan”

Membaca sms itu, separuh kekuatan diri serasa hilang dan saya merasa tidak berpijak. Membayangkan ibu saya sakit, harus diangkat rahim, bapak juga sakit sementara saya berada jauh dari mereka dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk keduanya selain berdoa.

Oh robb,,,ya syafii berikan kesembuhan kepada ibu dan bapak saya, berikan mereka kekuatan dan kesabaran dalam menjalani ujian-Mu ini, dan semoga rasa sakit yang diderita menjadi penggugur dosa, amin. Ya rahman Engkau tahu bahwa tahun ini ibu dan bapak saya akan menjalankan ibadah haji ke Baitulloh, mungkin ini adalah jalan pembersihan atas semua kesalahan yang mereka lakukan sebelum mereka menginjakkan kaki  di Baitulloh. Bimbing kami untuk bisa menjalani semuanya dengan baik dan penuh keikhlasan ya rohiim.

Semuanya harus dijalani dengan pikiran yang jernih sehingga bisa mengambil sikap yang tepat untuk menghadapi kondisi yang sedang dihadapi. Kemudian saya putuskan untuk nelp ibu saya untuk menanyakan hasil check up-nya, dan alhamdulillah hasil check lab menunjukkan bahwa kondisi ibu saya normal semua, untuk masalah pengangkatan rahim itu hanya saran karena kondisi rahim ibu saya sudah tidak sebaik dulu, tapi klo untuk penyakit yang berhubungan dengan rahim, itu tidak ada sama sekali, jadi even tidak diangkatpun itu tidak masalah. Dokter menyarankan agar ibu saya jangan mengangkat yang berat-berat karena khawatir rahimnya akan turun, itu saja katanya. Oh robb,,,mendengar itu lega rasanya, kekhawatiran akan ini dan itu yang menjangkiti pikiran musnah semua. Terima kasih atas karunia-Mu robb, terima kasih telah menjaga ibu saya.

Kekhawatiran akan kesehatan ibu sudah bisa diatasi, sekarang kesehatan bapak yang menurut pemeriksaan dokter, bapak mengalami gangguan dalam sistem eksresi, ada batu di saluran kencingnya tapi belum sampai ke batu ginjal dan insyaalloh masih bisa diatasi dengan minum obat belum sampai kepada tahap operasi.

Saya merasa sedikit tenang dengan kondisi bapak, karena apabila sakit bapak selalu memaksakan makan, sadar minum obat dan menjalankan apa yang disarankan dokter, semuanya dilakukan karena bapak tidak betah berlama-lama sakit, keinginan untuk sembuh bapak sangat kuat, dan itu adalah modal besar menurut saya, selain itu ada ibu saya yang setia dan merawat bapak dengan baik sabar. 

Tapi ternyata pikiran saya salah, karena ternyata yang membuat sakit bapak kali ini yang dirasakan sangat berat adalah bapak susah kentut dan BAB. Katanya sakit sekali perutnya karena sudah tiga hari tidak bisa kentut dan BAB. Obat dari dokter, belum cukup membantu, makan pepaya,sayur , obat pencahar juga sudah dilakukan tapi masih belum cukup membantu. Hal inilah yang menyebabkan bapak enggan untuk makan, tiap ditanya “bapak mau makan apa” pasti selalu menjawab “bapak ga mau apa-apa, bapak cuma ingin BAB”. Oh robb,,,ampuni karena kami jarang mensyukuri nikmat akan hal itu. Apabila rasa sakit datang, bapak sampai  mengerang-ngerang saking tidak kuatnya, yang membuat orang di sekelilingnya khawatir sehingga  akhirnya ibu saya membawa ke rumah sakit al ihsan.

Pada kondisi ini saya bertanya kepada ibu saya, apa saya harus pulang ke bandung atau tidak, tapi ibu saya bilang, tidak usah insyaalloh akan baik-baik, doakan saja. Dikosan, dikantor saya mencari literatur tentang bagaimana mengatasi konstipasi,  saya coba menyarankan untuk membeli y*k**t, kepada ibu, tapi masih belum begitu berpengaruh, merek xxxxxx juga belum cukup membantu, akhirnya saya coba menyarankan untuk membeli *kt*via,  awalnya bapak saya tidak mau, tapi saya coba yakinkan ibu saya, dan alhamdulillah sudah makan itu katanya bisa kentut.

Oh robb terima kasih, mungkin ini juga teguran bagi saya yang jarang mensyukuri akan sebuah nilai dari kentut. Ampuni hamba robb, karena masih kurang bersyukur atas limpahan nikmat yang telah engkau karuniakan. Dan besoknya bapak sms saya yang isinya seperti ini “ YAN ALHAMDULILLAH BAPAK UDAH BISA BAB”  membaca sms itu rasanya bahagia sekali dan saya tidak kuat untuk tertawa.  Terima kasih atas semuanya robb, terima kasih telah mengajari hamba mengenai sebuah arti kentut dan bab, terima kasih telah  mengingatkan hamba mengenai sesuatu hal yang mungkin sangat jarang hamba syukuri. Terima kasih atas semua karunia-Mu kepada kami robb. Alhamdulillah bapak sekarang dalam kondisi pemulihan dan berangsur-angsur baik.



Selasa, 01 Maret 2011

bolehkah merasa kecewa???

robb..bolehkah hamba merasa kecewa atas perlakuan orang yang sudah hamba anggap sebagai orang tua? mungkinkah rasa kecewa ini karena mengharapkan balasan selain dari-MU? mungkin memang tingkat keikhlasan   hamba masih dalam level yang sangat rendah, sehingga merasa kecewa karena mengharapkan sesuatu yang harusnya tidak boleh sedikitpun hamba pikirkan, even itu hanya ucapan terima kasih

Tapi robb, bolehkah hamba menangis????setelah selama 4 bulan hamba berusaha membantu apa yang bisa hamba bantu, dan sekarang pergi begitu saja tanpa pamit dan bahkan untuk bertemu dengan hamba pun tidak bisa karena sibuk dengan farewell partynya.

Maafkan hamba klo hamba merasa kecewa dengan hal sekecil itu robb, maafkan hamba. tapi dada ini rasanya sesak. hanya kepada-Mu hamba keluhkan semua yang hamba rasakan, bimbing hamba robb, dan terima kasih karena selalu memaklumi semua keluh kesah hamba-Mu ini.

Hamba mohon maaf atas semuanya, berikan kemudahan kepada hamba untuk melihat hikmah dibalik semuanya amin.