Mr and Mrs Setiyono

Mr and Mrs Setiyono

Jumat, 12 Oktober 2012

sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan

terkadang saya bingung dan sedih melihat orang-orang dekat disekitar saya yang sangat menghormati, menyayangi dan mencintai orang tuanya tetapi mereka tidak melaksanakan sholat. Ada diantara orang terdekat saya yang ibunya sudah meninggal, kawan saya selalu bilang bahwa dia sangat sayang, sangat mencintai ibunya dan menyesal belum bisa membahagiakan ibunya setelah dia sukses sekarang tapi sholat pun jarang, menurut saya justru dia tidak menyayangi ibunya.

sahabatku,,,,sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab (dipertanggungjawabkan), dengan sholat sebenarnya kita sudah sangat menolong orang tua kita, membantu meringankan pertanggung jawabannya di hadapan Alloh bahwa sebagai ibu atau sebagai ayah mereka berhasil mendidik anaknya taat menjalankan perintah Alloh itu. Dengan sholat juga kita mendoakan orang tua kita baik yang masih hidup atau sudah meninggal, menerangi kuburnya, melapangkan kuburnya, karena salah satu amalan yang tidak akan terputus adalah anak yang sholeh, dengan sholat kita sudah bisa membahagiakan orang tua kita tidak hanya di dunia tetapi di akhirat juga, dan  dengan sholat juga amalan kebaikan lain yang kita lakukan akan berarti karena sholat adalah tiangnya, jika dianalogikan, sholat itu adalah angka 1 dan amalan yang lain itu adalah angka 0, jadi apabila kita sholat maka nilainya 1, + shaum  jadi 10 ditambah zakat jadi 100 dst. Tapi kl kita tidak sholat tetapi zakat dan shaum nilainya 00 tidak berarti apa-apa.

kalo memang benar-benar mengaku sayang, cinta dan ingin membahagiakan orang tua, jangan pernah meninggalkan sholat dengan alasan apapun. 

ada sebuat riwayat bahwa seorang ibu yang sholeh yang sudah masuk surga kemudian beliau harus masuk neraka terlebih dahulu karena anaknya masuk neraka dan dia protes sama Alloh bahwa dia masuk neraka dikarenakan ibunya tidak pernah menyuruh dia melakukan sholat, naudzubillah. 
mungkin kl kita berpikir di dunia kita tidak akan tega melakukan hal seperti itu kepada ibu kita, tp di akhirat bisa saja ibu menjatuhkan anaknya begitupun sebaliknya karena memang di hari pembalasan nanti pertanggung jawabannya masing-masing,ikatan ibu dan anak sudah putus, jangankan untuk mengkhawatirkan orang lain atau seorang ibu yang khawatir terhadap anaknya seperti yang terjadi di dunia, untuk mempertanggungjawabkan diri sendiri saja ketakutan yang tak terhingga. 

Waktu kecil ketika saya masih SD kelas 1 ketika sedang asyik asyiknya bermain dengan teman, ketika waktu dzuhur atau ashar, ibu+bapak saya pasti mencari saya dan menyuruh saya untuk pulang sholat dulu, baru setelah itu boleh main lagi, waktu itu saya merasa jengkel, sebel dan marah rasanya, karena cuma ibu saya yang begitu sm anaknya, anak-anak lain tidak pernah dicari atau disuruh sebegitunya untuk sholat sama ibunya. Ibu saya juga selalu jadi rocker di tiap shubuh anak-anaknya, gedor gedor pintu untuk membangunkan semua anaknya untuk sholat shubuh, kalo belum bangun jangan harap ibu saya berhenti. 
berkat ibu dan bapak lah tertanam dalam diri saya, adik dan kakak-kakak saya bahwa sholat adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan. 

sesudah agak besar saya sempat bertanya kepada ibu saya kenapa beliau sangat-sangat keras apalagi dalam hal sholat, beliau menjawab "mamah ingin kalian selamat tidak hanya di dunia tetapi di akhirat jg, dan mamah ingin kita berkumpul sebagai suatu keluarga kembali di akhirat.  Karena sholat adalah amalan yang pertama dihisab dan merupakan tiangnya agama makanya mamah sangat galak kalo masalah sholat" hwuaaaa menetes  air mata saya ketika menulis ini. 

jangan biarkan kita menjadi penyebab atas beratnya timbangan keburukan yang orang tua kita di akhirat nanti, tapi jadilah kita penyebab atas beratnya timbangan kebaikan bagi orang tua kita. dan saya dengan bangga akan bersaksi di hadapan Alloh SWT bahwa yang mengajarkan dan menanamkan sholat dalam diri saya adalah ibu dan bapak saya. i love mamih, bapak, terima kasih. 

semoga tulisan ini bermanfaat, tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan, tetapi lebih karena saya sayang kalian semua orang-orang terdekat saya. saya juga masih dalam proses belajar memantaskan diri, terima kasih #peluk 




Selasa, 09 Oktober 2012

sholat ashar

"gila, ngapain sih jauh-jauh sholat ke sudirman, emang dirumah gabisa???"

Entah itu orang ke berapa yang heran melihat tingkah saya, mungkin aneh bagi mereka dan dirasa ga efisien, pulang kantor pergi ke sudirman untuk sholat ashar berjamaah yang membutuhkan waktu setengah jam pake motor untuk menuju kesana.

tapi saya merasa senang, saya merasa nyaman, saya bahagia melakukannya, berkunjung ke salah satu rumah terbaik Alloh di bali dan menghadap kepada-Nya.  Saya yakin setiap putaran roda motor saya dihitung sebagai sebuah kebaikan, setiap tetesan bensin yang terpakai juga dicatat sebagai sebuah kebaikan, bukan aneh tapi justru saya beruntung, saya diberkahi karena Allah menginjinkan dan menghendaki kebaikan bagi saya.

saya merasa dengan cara itu saya tetap bisa menjaga kedekatan dengan Tuhan saya, dan saya damai disana. Tiap orang punya cara tersendiri untuk dekat dengan Tuhannya, dan inilah cara saya mendekat :)