Langsung ke konten utama

sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan

terkadang saya bingung dan sedih melihat orang-orang dekat disekitar saya yang sangat menghormati, menyayangi dan mencintai orang tuanya tetapi mereka tidak melaksanakan sholat. Ada diantara orang terdekat saya yang ibunya sudah meninggal, kawan saya selalu bilang bahwa dia sangat sayang, sangat mencintai ibunya dan menyesal belum bisa membahagiakan ibunya setelah dia sukses sekarang tapi sholat pun jarang, menurut saya justru dia tidak menyayangi ibunya.

sahabatku,,,,sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab (dipertanggungjawabkan), dengan sholat sebenarnya kita sudah sangat menolong orang tua kita, membantu meringankan pertanggung jawabannya di hadapan Alloh bahwa sebagai ibu atau sebagai ayah mereka berhasil mendidik anaknya taat menjalankan perintah Alloh itu. Dengan sholat juga kita mendoakan orang tua kita baik yang masih hidup atau sudah meninggal, menerangi kuburnya, melapangkan kuburnya, karena salah satu amalan yang tidak akan terputus adalah anak yang sholeh, dengan sholat kita sudah bisa membahagiakan orang tua kita tidak hanya di dunia tetapi di akhirat juga, dan  dengan sholat juga amalan kebaikan lain yang kita lakukan akan berarti karena sholat adalah tiangnya, jika dianalogikan, sholat itu adalah angka 1 dan amalan yang lain itu adalah angka 0, jadi apabila kita sholat maka nilainya 1, + shaum  jadi 10 ditambah zakat jadi 100 dst. Tapi kl kita tidak sholat tetapi zakat dan shaum nilainya 00 tidak berarti apa-apa.

kalo memang benar-benar mengaku sayang, cinta dan ingin membahagiakan orang tua, jangan pernah meninggalkan sholat dengan alasan apapun. 

ada sebuat riwayat bahwa seorang ibu yang sholeh yang sudah masuk surga kemudian beliau harus masuk neraka terlebih dahulu karena anaknya masuk neraka dan dia protes sama Alloh bahwa dia masuk neraka dikarenakan ibunya tidak pernah menyuruh dia melakukan sholat, naudzubillah. 
mungkin kl kita berpikir di dunia kita tidak akan tega melakukan hal seperti itu kepada ibu kita, tp di akhirat bisa saja ibu menjatuhkan anaknya begitupun sebaliknya karena memang di hari pembalasan nanti pertanggung jawabannya masing-masing,ikatan ibu dan anak sudah putus, jangankan untuk mengkhawatirkan orang lain atau seorang ibu yang khawatir terhadap anaknya seperti yang terjadi di dunia, untuk mempertanggungjawabkan diri sendiri saja ketakutan yang tak terhingga. 

Waktu kecil ketika saya masih SD kelas 1 ketika sedang asyik asyiknya bermain dengan teman, ketika waktu dzuhur atau ashar, ibu+bapak saya pasti mencari saya dan menyuruh saya untuk pulang sholat dulu, baru setelah itu boleh main lagi, waktu itu saya merasa jengkel, sebel dan marah rasanya, karena cuma ibu saya yang begitu sm anaknya, anak-anak lain tidak pernah dicari atau disuruh sebegitunya untuk sholat sama ibunya. Ibu saya juga selalu jadi rocker di tiap shubuh anak-anaknya, gedor gedor pintu untuk membangunkan semua anaknya untuk sholat shubuh, kalo belum bangun jangan harap ibu saya berhenti. 
berkat ibu dan bapak lah tertanam dalam diri saya, adik dan kakak-kakak saya bahwa sholat adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan. 

sesudah agak besar saya sempat bertanya kepada ibu saya kenapa beliau sangat-sangat keras apalagi dalam hal sholat, beliau menjawab "mamah ingin kalian selamat tidak hanya di dunia tetapi di akhirat jg, dan mamah ingin kita berkumpul sebagai suatu keluarga kembali di akhirat.  Karena sholat adalah amalan yang pertama dihisab dan merupakan tiangnya agama makanya mamah sangat galak kalo masalah sholat" hwuaaaa menetes  air mata saya ketika menulis ini. 

jangan biarkan kita menjadi penyebab atas beratnya timbangan keburukan yang orang tua kita di akhirat nanti, tapi jadilah kita penyebab atas beratnya timbangan kebaikan bagi orang tua kita. dan saya dengan bangga akan bersaksi di hadapan Alloh SWT bahwa yang mengajarkan dan menanamkan sholat dalam diri saya adalah ibu dan bapak saya. i love mamih, bapak, terima kasih. 

semoga tulisan ini bermanfaat, tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan, tetapi lebih karena saya sayang kalian semua orang-orang terdekat saya. saya juga masih dalam proses belajar memantaskan diri, terima kasih #peluk 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

pertanyaan Mr. Setiyono

teringat percakapan semalam di telp, suamiku Mr. Setiyono tiba-tiba bertanya sebuah pertanyaan yang simple : Mr. S: yang,,,gimana tadi di kantor?ada BAP ga? Me: lagi gak ada BAP jadi cuma internetan aja  Mr.S: trus,,,jadi kamu tidak menghasilkan produk apa-apa dong buat kantor Me: tadi cuma bikin nota dinas aja  Mr. S: nah,,itu kan salah satu produk / hasil karya buat kantor juga  Me: (dalam hati) oooh gitu yah  kemudian Mr. Setiyono bilang : "kadang aku berpikir, apa yah yang mereka (orang-orang di subbid) lakukan kalo gak ada BB dateng, ya kadang aku lihat ada yang pulang atau cuma bergosip atau mungkin main game, tapi aku rasa agak kurang gimana gitu, kan kita sudah digaji full sama pemerintah berarti tiap hari minimal ada satu karya yang kita berikan untuk kantor meskipun itu cuma bikin surat. " akupun menanggapi pernyataannya: ya mungkin yang, kan ada saat dimana BB kita banyak kita bener-bener diporsir kerja melebihi jam kerja kita, nah ...

menunggumu

Pagi menjelang siang ini tiba-tiba aja pengen nulis, rasanya pengen menceritakan apa yang sedang terjadi dalam episode kehidupan sy kali ini.  Sy sedang menunggu kelahiran si kk (panggilan untuk anak pertama sy+suami) sekarang udah masuk 39 minggu tp blm ada kontraksi berarti, kayanya mungkin si kk masih betah di perut ibunya.  Sempet agak stress jg krn sy udah cuti ampir 3 minggu tp si kk masih anteng aja di dalem, tp sy disadarkan bahwa Alloh punya waktu terbaik untuk mengeluarkan kk, yg bs dilakukan  dlm menunggu persalinan adalah usaha disertai doa. Tiap pagi berjalan  kurang lebih 1 jam menyusuri sawah di banyumas, belum nyuci manual biar pas ngebilasnya bisa jadi olahraga, jalan jongkok, nungging, duduk posisi yoga sudah dilakukan semua tp kontrol ke dokter kemaren si kk masih blm masuk jalan lahir, tapi insyaallah sy tidak menyerah dan tetap berprasangka baik sm Alloh, usaha sy harus lebih keras lagi.  Kemaren sempat dilema karena dokter...

Just For You

lagu ini sweet banget, lagu yang menemani momen lebaran saya dan Mr. Setiyono, lagu yang selalu terputar pas di mobil ketika saya dan Mr. Setiyono menyusuri jalan di banyumas. Pertama kali, denger lagu ini di mobil sewaktu perjalanan mau silaturahmi ke balai desa, sekali dengerin aja langsung cinta sama lagunya, besoknya pas jalan-jalan beli oleh2 buat persiapan pulang,  lagu ini terputar kembali dan ternyata adek ipar saya juga suka dengan lagunya karena pas lagu ini diputar di radio mobil dia langsung naikin volumenya, aaahhh,,,,lagu ini emang bikin jatuh cinta.  Sebenarnya yang  membuat special dari sebuah lagu itu selain  musik + liriknya adalah momen yang terjadi disaat kita menyukai lagu itu, kesukaan kita terhadap lagu itu menjadi lebih everlasting karena ada cerita kita yang mengiringi di balik lagu itu ( menurut saya yah :)) dan lagu "Just For You " dinda feat abdul the coffee theory ini adalah soundtrack saya bersama Mr. Setiyono dalam m...