Mr and Mrs Setiyono

Mr and Mrs Setiyono

Selasa, 27 Desember 2011

Alloh mengajarkan saya banyak hal

Alhamdulillah memang Alloh tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya, hanya terkadang manusia yang tidak tahu bahwa apapun yang menimpanya mengandung kebaikan yang ingin Alloh ajarkan.

Dulu ketika saya memutuskan untuk menjalin sebuah komitmen dengan seorang laki-laki (alah,,,meni serius gini) saya selalu berharap dialah yang terakhir, dan harapan itu sangat tinggi, tanpa berpikir jauh bahwa up and down itu selalu ada, tidak selamanya bahagia dan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan saya hadapi, sehingga ketika hubungan itu berakhir jadinya jatuhnya banget,,,merasa terperosok ke jurang yang sangaaaat dalam, merasa diri tidak punya masa depan dan merasa diri tidak pantas dicintai. 

Sakit pasti, sampai saya bisa menyimpulkan dan mungkin bisa merasakan kenapa sih sampai orang berani untuk mengakhiri hidupnya, dimana keluarga jauh dan merasa tidak ada yang perduli, tapi Allhamdulillah Alloh begitu sayang sama saya, Alloh menyadarkan saya, meskipun saya jauh dari keluarga tapi Alloh selalu ada buat saya, mengangkat beban berat yang saya rasakan.

Sekarang saya berada di tahap dimana saya hanya ingin menjadi kekasih, menjadi hamba yang selalu Alloh cintai, yang selalu Alloh jaga, tujuan saya adalah ingin memantaskan diri saja dihadapan Alloh, karena saya yakin Alloh pasti tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya. Saya berdoa untuk jodoh saya, dan saya ikhlas siapapun kalo itu diridhoi sama Alloh itu pasti yang terbaik buat saya. Tentunya saya juga punya seseorang yang saya harapkan menjadi pemimpin saya, tapi tetap di akhir doa saya selalu meminta kepada sang khaliq bahwa jika memang menurut Engkau baik mudahkanlah jalan-Nya. dan itu lebih membuat saya mudah menjalani hidup.

Logikanya begini, saya terus berusaha memantaskan diri dihadapan Alloh, berdoa, beribadah, menjauhi larangannya selalu berusaha untuk memprioritaskan Alloh diatas segalanya dan terus istiqomah, masa iya Alloh mau mendzolimi saya? 

padahal dalam Al-Qur'an Alloh berfirman "barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan aku kabulkan" itu janji Alloh, yang sangat mutlak ketepatannya. Ga mungkin kan Alloh ingkar janji??

tapi memang untuk bisa menyadari pada fase ini butuh proses pembelajaran, emosi yang tidak bisa ditebak tiap harinya, nangis, capek, bosan itu pasti akan menghampiri, tapi jangan menyerah untuk terus berusaha supaya dicintai sama Alloh. itulah perjuangannya.

dalam proses pembelajaran itu juga tidak jarang saya bersuudzon sama Alloh " robb sampai kapan saya begini???" tidak jarang juga saya meragukan janji Alloh (astagfirulloh, ampuni robb). 

Sebenarnya Alloh tuh mendengar doa-doa saya tapi terkadang doa-doa yang saya panjatkan didasari dengan apa yang menjadi keinginan saya tanpa memohon petunjuk sama Alloh apakah itu baik atau tidak buat saya. 

dalam masa pembelajaran itu,dua tahun selama di bali  dua kali saya ditegur langsung sama Alloh atas doa-doa saya, saya berdoa atau mungkin lebih tepatnya memaksa bahwa saya ingin menikah, Alloh tuh langsung menjawab doa saya dengan mendatangkan 2 ikhwan yang dengan yakinnya mengajak saya menikah, yang pertama masih kuliah, kelahiran 87, sholeh, ganteng, punya visi dan misi yang jelas dan berdomisili di bali langsung mengutarakan rencana-rencananya padahal kami baru kenal belum lama, itu tahun pertama, dan saya langsung shock, karena memang saya adalah tipe orang yang sulit jatuh cinta, saya merasa tidak ada chemistrinya, dari situ saya sadar ternyata saya belum siap untuk menikah atau mungkin saya masih belum bisa membuka hati, dan dari situ saya sadar bahwa doa yang saya panjatkan hanya didasari nafsu. akhirnya saya berusaha menikmati setiap episode kehidupan yang alloh rencanakan untuk saya, saya tidak menutup diri tapi ketika dalam perjalanannya saya tidak merasa nyaman, daripada dipaksakan lebih baik mengambil keputusan. itu pelajaran di tahun pertama.

Memasuki tahun kedua, keinginan menikah itu muncul kembali dengan didukung oleh faktor-faktor eksternal, akhirnya Alloh memberikan kesempatan kepada saya mengikuti pelatihan dan disana saya dipertemukan dengan seorang ikhwan, beliau seorang dokter, beliau sipil insyaalloh baik dan juga mempunyai visi dan misi yang jelas, dengan izin alloh dia mendekati saya dan menanyakan status saya yang memang waktu itu sedang sendiri, akhirnya beliau menawarkan sebuah relation dengan visi dan misinya, saya rasa niat baiknya harus dihargai, saya tidak boleh larut dalam perasaan saya, saya harus mencoba untuk membuka hati. Sebelum saya menerimanya saya utarakan bahwa saya butuh proses untuk bisa mencintai seseorang, jarang sekali saya bisa dapat chemistri dengan orang baru saya kenal, saya utarakan juga bahwa saya susah untuk jatuh cinta tapi sekalinya sayang sama orang, saya pasti sayang banget. alhamdulillah beliaunya menerima. tapi baru berjalan seminggu, saya merasa perhatian yang diberikan kepada saya terlalu lebay buat saya, sehingga saya merasa tidak nyaman, dari pada saya males-malesan dan tidak sepenuh hati akhirnya saya putuskan untuk berteman saja, beliau sempet ga terima, karena baru seminggu, tapi setelah dikomunikasikan dengan hati akhirnya beliau menerima dan sekarang masih berteman baik, beliaunya udah punya pacar sekarang, dan saya turut senang, sempat 4 bulan kemaren ke bali dalam rangka tugas tapi kami tidak sempat bertemu, beliau menghubungi saya lewat ponsel dan menanyakan || "kapan pindah ke jakarta??", ||saya bilang "nunggu punya suami dulu yang tugas di jakarta :), makanya cariin dong!"|| beliau bilang " ok nanti saya carikan, tapi harus serius, jangan main-main"|| saya hanya tersenyum. 

dari situ saya sadar lagi ternyata saya masih belum siap menikah, itu hanya ego saya mungkin tekanan dari lingkungan luar atau apa. Alloh mengajarkan saya langsung, mungkin kata Alloh teh "tuh katanya pengen nikah, ada yang mau ngajak nikah, ternyata belum siap kan???" saya sadar bahwa saya memang belum sepenuhnya ingin menikah, hati saya belum siap. 

dari situ saya sadar harus ada yang dibenahi, program pertama saya adalah perbaiki hati dulu, Alloh lah pemilik hati saya, Allohlah yang membolak-balikan hati saya, mudah bagi Alloh untuk membuat saya jatuh cinta kepada siapa yang  Alloh kehendaki, secara hati saya Alloh yang menggenggam, pokoknya saya mau jadi hamba yang Alloh cintai dulu, dengan melakukan hal-hal yang Alloh senangi, sampai menunggu jodoh saya dikasihkan Alloh kepada saya. (tapi jangan lama-lama ya robb :))

orangnya siapa, saya tidak ada pengetahuan tentang itu, satu yang saya yakini Alloh itu mengabulkan doa yang saya panjatkan dan Alloh mudah membuat saya jatuh cinta kepada pilihan-Nya karena Allohlah yang menggenggam hati saya. nikmati saja setiap prosesnya. Alloh sangat tahu keinginan saya, dan Alloh pasti memberikan yang terbaik buat saya :)

Semangat !! hidup ini indah dengan Alloh selalu ada di hati saya :)


Tidak ada komentar: